SELAMAT DATANG !
DI KAMPUNG TEMATIK "HASTA KARYA"
PUSAT KERAJINAN BATIK Eco Print , BATIK SEMARANG, RAJUT, MAKRAM DAN SULAM PITA

Apabila Ingin Masuk Ke Website Kami Silahkan Klik >>
ENTER


SELAMAT DATANG DI KAMPUNG KREATIF DAN INOVATIF (Hasta Karya) SEMARANG di buat oleh Fajar Kusno P | MENERIMA PEMBUATAN SERAGAM BATIK Khas SEMARANGAN

Berdayakan Warga Produksi Kerajinan Tangan dan Batik

KAMPUNG di Jalan Kanfer Utara, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, terlihat sangat mencolok dengan mural warna-warni dan hiasan payung di atas gang. Kampung Tematik Hasta Karya itu merupakan area yang memberdayakan warganya berkreasi membuat bermacam pernak-pernik, termasuk batik.
Di kampung tematik itu terdapat sedikitnya 25 ibu rumah tangga yang berkreasi membatik. Salah satu produknya diberi nama Batik Tulis Warak Sinaran khas Semarangan. Dalam motif tersebut memuat lukisan Warak Ngendhog yang merupakan ikon Kota Semarang. ”Terdapat tiga jenis batik yaitu batik tulis, cap dan kombinasi. Motifnya beragam, tapi Batik Tulis Warak Sinaran khas Semarangan ini menjadi salah satu produk unggulan warga,” papar Siti Kholifah (38), salah satu perajin batik.
Olif, sapaan akrab Siti Kholifah, mengakui membatik membutuhkan proses panjang. Ia memulai produksi batik sejak 2007, tapi baru menularkan virus membatik kepada warga pada 2012 lalu. Adapun tahapan pembuatan batik, mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas hingga proses pola canting. Kemudian proses pembuatan batik membutuhkan waktu cukup lama, tergantung tingkat kerumitan motif.
Harga
”Dibutuhkan keuletan dan ketelitian penuh. Butuh waktu dua hingga tiga bulan untuk memproduksi batik tulis. Karena itu, jangan heran jika harga batik tulis terbilang mahal,” imbuhnya.
Dia menerangkan, untuk harga batik sangat beragam, mulai Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah. Sementara jenis batik tulis cenderung lebih mahal, mulai dari Rp 350 ribu. Untuk batik tulis, termahal mencapai Rp 5 jutaan. Ia memproduksi batik tersebut bersama para perajin batik yang lain. Inovasi dan kreasi terus dilakukan, agar tidak ketinggalan zaman dan disukai kaum milenia. ”Kami terus mengeksplorasi, menggabungkan dengan motif-motif baru. Tetapi yang pasti, kreasi tersebut tidak keluar dari konteks batik khas yang memuat budaya Semarangan. Kelompok perajin batik di Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang saat ini ada 25 orang.
Selain batik, juga ada produksi kerajinan tangan yang dihasilkan oleh warga lain di kampung tersebut. Kurang lebih 30 perajin menghasilkan produk kerajinan antara lain, tas makrame, dompet, dan sarung bantal sulam pita.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, Nurjanah menyatakan, pembentukan Kampung Tematik Hasta Karya dimulai embrionya pada 2013 ketika area tersebut dijadikan sentra batik. ”Diharapkan nantinya kampung tematik itu menjadi jujugan para wisatawan baik domestik dan mancanegara untuk mencari oleh-oleh khas Semarang. Karena memang produknya berkualitas dan bagus-bagus,” ucap Nurjanah. (Afri Rismoko-48)

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2019. Kampung Kreatif dan Inovatif - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger